Rabu, 07 September 2011

Ajaib, Bocah 12 Tahun Bantu Ibunya Melahirkan



JANGAN pernah meremehkan kemampuan seorang anak kecil. Di British columbia, Kanada, seorang bocah berusia 12 tahun melakukan aksi heroik. Ia membantu Sang Ibu melahirkan adik laki-lakinya. Mau tahu kisah si Gaelan Edwards itu? Kisah bermula saat Gaelan tengah menonton televisi. Tiba- tiba, ibunya berteriak dari dalam kamar. Gaelan terkejut. Ia pun berlari menghampiri ibunya. Alangkah herannya Gaelan saat melihat ibunya kesakitan sambil memegangi perut yang membuncit. Ternyata, ibunya merasa si jabang bayi akan keluar. Dapat Anda bayangkan bagaimana Gaelan mengatasi kondisi itu sementara ia hanya berdua bersama ibunya di dalam rumah. Bocah itupun mendekati ibunya. Ia meletakkan tangan dan mengusap-usap ibunya. "Semuanya akan baik-baik saja," sontak ia mengucapkan kalimat tersebut. Tak lama kemudian, si jabang bayi mulai menampakkan kepala dari rahim ibu. Gaelan tak punya pilihan lain. Entah apa yang ada di pikiran Gaelan. Layaknya seorang bidan berpengalaman, Gaelan menarik bahu sang adik. Setelah itu, ia berlari ke arah dapur mengambil gunting. Di luar dugaan, Gaelan menggunting tali pusar yang terkait antara si ibu dan jabang bayi. Proses persalinan pun berakhir membahagiakan. Bocah cerdas itu lalu mengambil selimut dan membungkuskannya kepada si adik mungil. Setelah persalinan, barulah Gaelan memanggil seorang teman ibunya. Tentu saja aksi nekat namun membahagiakan itu membuat geger warga sekitar rumahnya. Tindakan berani Gaelan pun didengar juru warta. Saat ditanya, Gaelan mengaku sering melihat di televisi dan membaca buku medis di perpustakaan. Memang, anak keempat dari lima bersaudara itu bercita-cita menjadi seorang dokter bila ia dewasa kelak.

Selasa, 06 September 2011

Tak Bisa Berhenti Tertawa Paska Operasi Otak

Seorang gadis cilik,
Enna Stephens, tak pernah
kehilangan satu hari pun untuk
mengisi rumahnya dengan tawa.
Itu semua terjadi setelah bocah
tujuh tahun menjalani
pembedahan pengangkatan
tumor di kepalanya.
Sebelum masuk ruang bedah,
dokter memperingatkan kedua
orangtuanya bahwa operasi akan
mengubah kepribadian Enna
sementara. Dia akan menjadi
cenderung depresi atau lebih
cepat marah. Namun, dalam
kasus Enna, efek samping
operasi adalah tawa tak
berujung.
Sang bunda, Vana, 40,
mengatakan, "Enna bisa tertawa
selama 15 menit pada suatu
waktu, atau seharian penuh.
Saat pertama kali operasi, ia
malah tertawa cekikikan,"
ucapnya seperti dikutip dari The
Sun.
"Suatu kali, neneknya
menggenggam pisang dan
menaruhnya seperti sedang
menelepon agar Emma tertawa
saat kepalanya masih dibalut
jahitan. Dia malah tertawa
sepanjang waktu.
"Begitu dia mulai tertawa, kami
juga ikut tertawa karena tertawa
sesuatu yang menular. Dan, itu
adalah cara yang bagus untuk
melepaskan emosi," ujarnya
mengenang saat-saat Emma
terbangun paska operasi.
Vana, seorang perwira polisi,
menambahkan, "Ketika dia
masih terus tertawa cekikikan
dan tak dapat berhenti, kami
membawanya ke rumah sakit. Di
sana, dia malah histeris."
Bocah asal New Marske,
Cleveland, kini dinyatakan kian
pulih dari operasi, yang merusak
bagian otak pengontrol ekspresi
emosinya untuk sementara.
Sang ayah, Dougie, 44, memiliki
pendapat sendiri soal anaknya,
"Enna sangat positif. Dia adalah
seorang anak kecil yang
berani."
*vivanews*